Pradita Values in Action: Nonton, Diskusi & Deklarasi Pemuda Peduli Lingkungan

by pradita | Nov 1,2025 | publication

Pada Selasa sore (28/10), suasana di kampus Pradita University, Gading Serpong, terasa berbeda dari biasanya. Sejumlah mahasiswa, pelajar, dan tamu undangan berkumpul di auditorium untuk mengikuti acara bertajuk “Nonton dan Diskusi Film Bisikan Terumbu Plus Deklarasi Sumpah Pemuda Peduli Lingkungan” — sebuah kegiatan yang memadukan seni, ekologi, dan edukasi dalam satu momen penuh makna.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebagai bentuk ajakan kepada generasi muda untuk menghidupkan kembali semangat kepemudaan — tidak hanya berpikir untuk diri sendiri, tetapi juga bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan kelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Hendro Susanto, Wakil Rektor I Bidang Akademik Pradita University, mengatakan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari universitas karena sejalan dengan visi, misi, dan nilai-nilai utama Pradita University, yaitu peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

“Kegiatan seperti ini sangat kami dukung, karena selaras dengan Pradita Values yang menekankan pentingnya empati, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap alam. Melalui seni dan edukasi, kita bisa menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari bentuk kecerdasan dan kemanusiaan,” ujar Hendro.

Menurut Hendro, kegiatan ini  memperkuat komitmen Pradita University dalam membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif, relevan, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan pendekatan pembelajaran berbasis Real Case Real Experiences (RCRE), mahasiswa diajak untuk terlibat langsung dalam isu-isu aktual, seperti krisis iklim dan kelestarian laut, melalui kegiatan yang inspiratif dan edukatif.

Acara inimerupakan kolaborasi Pradita University dengan SOC Academy dan Yayasan Terumbu Rupa. Film dokumenter berdurasi 25 menit berjudul Bisikan Terumbu, karya sutradara Arfan Sabran, menjadi inti dari acara ini. Film tersebut merekam perjalanan proyek seni bawah laut ARTificial Reef karya seniman sekaligus pelestari lingkungan Teguh Ostenrik, yang menyulap limbah logam menjadi instalasi seni dan rumah baru bagi terumbu karang di laut Indonesia — mulai dari Ternate hingga Bali Utara.

Lebih dari sekadar dokumenter visual, Bisikan Terumbu menyajikan narasi emosional tentang bagaimana seni dapat menjadi alat penyembuh bagi ekosistem laut yang rusak. Film ini memperlihatkan keindahan laut Indonesia yang perlahan bangkit kembali lewat kolaborasi antara seni, komunitas lokal, dan kepedulian lingkungan.

Dalam sesi diskusi setelah pemutaran film, peserta diajak untuk menyelami makna lebih dalam — bahwa seni bukan hanya soal estetika, tetapi juga bisa menjadi suara bagi mereka yang tak bisa bersuara, termasuk alam.

Acara ditutup dengan Deklarasi Sumpah Pemuda Peduli Lingkungan, di mana mahasiswa dan peserta berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam menjaga bumi dan ekosistem laut sebagai bagian dari semangat kebangsaan.

Selain itu, di area lobby Pradita University juga digelar Mini Exhibition “Bisikan Terumbu”, yang menampilkan karya seni, dokumentasi, dan instalasi visual bertema kelestarian laut. Pameran ini menjadi ruang refleksi bagi peserta untuk merasakan hubungan antara manusia, seni, dan lingkungan secara lebih dekat.

Melalui kegiatan ini, Pradita University kembali menegaskan perannya sebagai kampus yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis, empati sosial, dan semangat kolaborasi lintas disiplin.