Pemilihan jurusan kuliah seringkali menjadi tantangan tersendiri dalam hubungan antara anak dan orang tua. Tidak jarang, perbedaan harapan dan pandangan ini menimbulkan konflik, kebingungan, bahkan tekanan psikologis bagi kedua belah pihak.
Memahami dinamika tersebut, Pradita University melalui acara Special Open House 2.0: Pradita Campus Explore menghadirkan Roslina Verauli, Psikolog Keluarga ternama dalam Seminar Talkshow bertajuk “Jurusan Anak vs Harapan Orangtua”, pada Sabtu 18 Oktober 2025 di Auditorium Pradita University.
Melalui seminar ini, Pradita University ingin membuka ruang dialog yang sehat antara orang tua dan anak, sejalan dengan nilai Collaboration dan Respect yang menjadi bagian dari Pradita Values. Tujuannya mulai dari memberikan edukasi psikologis kepada orang tua dan anak mengenai pentingnya memahami minat serta bakat anak. Kemudian menjembatani komunikasi antara orang tua dan anak dalam menentukan masa depan pendidikan. Sekaligus Mendorong kesadaran kolaboratif, bahwa pemilihan jurusan harus berdasarkan potensi dan passion anak, bukan semata keinginan orang tua.
Kegiatan ini bukan sekadar seminar, tetapi menjadi wadah nyata untuk membangun empati antar generasi — sebuah praktik langsung dari nilai Integrity dan Excellence yang selalu dijunjung di lingkungan Pradita University.
Dalam sesi talkshow, Roslina Verauli berbagi kisah nyata yang dekat dengan pengalaman banyak peserta.
“Dulu, orang tua saya sempat memaksa saya memilih major Psikologi Industri dan Organisasi, bukan klinis, agar bisa bekerja di perusahaan multinasional. Tapi saya berkeras mengikuti passion pribadi, dan ternyata itulah keputusan terbaik,” ujar Roslina disambut anggukan setuju dari para peserta.
Suasana seminar menjadi emosional saat beberapa orang tua dan anak menitikkan air mata, menyadari betapa pentingnya saling mendengarkan. Ada seorang peserta yang bahkan mengaku baru kali itu berbicara terbuka dengan putranya mengenai jurusan yang akan dipilih — sebuah momen kecil yang merefleksikan makna dari education with heart yang dipegang teguh oleh Pradita University.
Roslina juga menegaskan peran orang tua yang ideal di era generasi Z:
“Orang tua, terutama generasi X, perlu memahami bahwa perannya adalah sebagai co-pilot atau Air Traffic Control (ATC). Anaklah pilotnya. Orang tua cukup memberi arahan dan saran, bukan mengambil alih kemudi,” jelasnya.
Pesan tersebut menjadi refleksi kuat bagi peserta. Banyak orang tua menyadari bahwa mendampingi anak tidak berarti mengendalikan, melainkan menumbuhkan kepercayaan dan memberi ruang bagi anak untuk berkembang sesuai potensinya.
Melalui kegiatan ini, Pradita University menunjukkan komitmen untuk menghadirkan pendidikan yang berpusat pada manusia dan berbasis nilai-nilai kehidupan nyata.
Tidak hanya membekali mahasiswa dengan ilmu akademis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran diri, kemampuan berkomunikasi, serta nilai empati dan kolaborasi yang akan menjadi bekal penting di dunia profesional maupun pribadi.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di Pradita University bukan hanya tentang what you learn, tetapi juga how you live and grow together.
Special Open House 2.0 bukan sekadar ajang promosi kampus, melainkan wadah bagi keluarga untuk bertumbuh bersama. Dialog antara anak dan orang tua dalam menentukan jurusan kuliah menjadi simbol penting bahwa pendidikan terbaik lahir dari kolaborasi dan kepercayaan.
Melalui nilai-nilai Collaboration, Respect, Innovation, Integrity, dan Excellence, Pradita University terus berkomitmen menjadi ruang belajar yang menumbuhkan potensi, memperkuat hubungan antargenerasi, dan mempersiapkan generasi muda yang berani menjalani masa depan sesuai panggilan hatinya.
#PraditaUniversity #SpecialOpenHouse2 #PraditaCampusExplore #EducationWithHeart #PraditaValues